Translate

Cirebon - Wisata Kota Tua dan Sejarah

Cirebon adalah kota disisi utara pulau Jawa. Asal katanya dari sungai yang banyak rebon ( udang kecil ) yg biasanya dibuat terasi. Jarak tempuh dari Jakarta hanya 2,5 jam, melalui tol cikampek diteruskan dengan cipali. Bagi orang Jakarta, Cirebon dapat dikatakan sebagai halaman sisi timur, yang cocok untuk berlibur jangka pendek.
 
Wisata ke Cirebon sering kali juga dikaitkan dengan wilayah kuningan. Karena untuk cirebonnya sendiri wisata alam tidak terlalu mendukung, krn memang Cirebon adalah kota transit dan perdagangan. Tapi jangan salah ... dicerebon banyak hal yg bias dilakukan, antara lain wisata sejarah, kuliner dan belanja.
 
Perjalanan ke Cirebon kali ini saya lakukan satu rangkaian setelah menginap di daerah kuningan yg relative dingin dan bernuasa alam ( kira kira mirip bandung dan lembang, atau Jakarta dan puncak ).
 
Berikut beberapa spot menarik dan kegiatan yg bias dilakukan saat mengunjungi kota Cirebon :

1. Berkeliling kota, menikmati gedung tua. Di kota ini kita banyak menemukan Gedung tua jejak peninggalan arsitektur Belanda, antara lain stasiun kereta, penampungan air, pusat bisnis zaman dulu dan pergudangan. Saya berharao gedung tua tersebut tetap dilestarikan sebagai warisan budaya dan menjadi salah satu daya tarik turis.








2. Gua Sunyaragi. Walaupun namanya gua, jangan dibayangin anda masuk kebawah Tanah. Lokasi sejarah ini cukup menantang untuk dikunjungi. terbentuk dari batu karang dan ada castle dengan menara pengawas cukup unik untuk dibuat lokasi foto maupun dinikamti sebagai sebuah karya seni. Sayang tidak tersedia panduan wisata yang cukup menjelaskan makna bangunan. Semoga kedepan pemda setempat berpikir lebih jauh, bagaimana menjual wisata budaya ini, yg tidak kalah dengan Angkor wat  atau Gereja portugis di Melaka. Untuk lokasi klik Disini

















3. Keraton kasepuhan Cirebon. Ini adalah keraton utama, dari beberapa keraton yang ada di Cerebon.  Setelah membayar biaya masuk, kami disuguhi suasana jawa zaman dahulu, pemandangan yg alami dan suasana yg teduh. Banyak hal menarik yang bisa dilihat antara lain barang sejarah, koleksi instana, dan bentuk gedung. Uniknya kita dapat menemukan bukti adanya nilai toleransi yg kuat didinding istana. Cuplikan cerita Alkitab dapat ditemui di hiasan dinding keraton ini.  Untuk lokasinya Klik disini




























4. Keraton Kacirebonan. Secara sederhananya keraton ini lebih sederhana dibanding yang satunya. Kalau dari cerita sejarahnya ini merupakan pecahan dari keraton kasepuhan. Keraton ini suasanya lebih tenang, penjaga wisatanya sekaligus tour guide seorang wanita yg sudah sepuh sekali. Tapi orangnya cukup menyenangkan, menerangi kami sejarah budaya adanya keraton ini.  Kami menyenangi tempat ini karena mereka sangat terbuka dengan turis, kami disambut seperti tamu, bukan sekedar pengunjung. Suasananya sangat rumahan, dan memang keraton ini ditinggali. Tapi memang sayang sekali lagi, banyak hal yg tidak maksimal dikembangkan, misalkan soal fasilitas umum, tempat makan yg masih bias dituntut lebih untuk menarik turis. Untuk lokasi Klik Disini
























5. Keraton Kanoman. Keraton ini sulit ditemukan karena berada dibelakang pasar kanoman. Pedagang dan pembeli yang tumpah ruah ke jalan membuat keratin ini tidak terlihat dari jalan. Tapi bukan berarti tidak menarik untuk dikunjungi. Keraton ini tidak terlalu luas, tidak ada biaya masuk, cuma sumbangan sukarela buat " tour guide ". Dibanding dua keraton sebelumnya, keratin ini sedikit tidak terawat. Dari hasil pembicaraan, seperti pada umumnya bangunan tua di Indonesia, ketidak adaan budget menjadi masalah utamanya ( semoga bisa dibaca para pemangku kepentingan dan pengusaha pencinta sejarah ). Potensinya sangat bagus untuk dikembangkan, karena dekat dengan pusat belanja dan makanan khas di Cirebon.